PSG vs Atalanta: Juara Bertahan vs Kuda Hitam yang Tak Bisa Diremehkan

0 0
Read Time:5 Minute, 29 Second

PSG vs Atalanta: Duel Pembuka Liga Champions yang Penuh Gengsi

Paris Saint-Germain (PSG) memulai langkah mereka untuk mempertahankan gelar Liga Champions dengan menghadapi Atalanta pada matchday 1 fase liga Liga Champions 2025/2026. Laga PSG vs Atalanta akan berlangsung di Parc des Princes pada Kamis, 18 September 2025, pukul 02.00 WIB.

Pertemuan ini bukan sekadar pertandingan pembuka. PSG datang dengan status juara bertahan, sementara Atalanta kembali hadir sebagai kuda hitam yang tak bisa diremehkan. Tim asal Bergamo tersebut telah beberapa kali membuktikan diri sebagai lawan yang merepotkan bagi klub-klub besar Eropa.

PSG jelas ingin mengawali perjalanan musim ini dengan kemenangan, tetapi Atalanta memiliki catatan tandang impresif di kompetisi Eropa. Dengan sejarah pertemuan yang dramatis pada 2019/20, atmosfer laga ini dipastikan penuh tensi.


Sejarah Pertemuan PSG vs Atalanta

Meski hanya bertemu sekali sebelumnya, duel antara PSG dan Atalanta menyimpan cerita yang tidak terlupakan. Pertemuan mereka terjadi pada perempat final Liga Champions 2019/20 di Lisbon. Kala itu, Atalanta sempat unggul lebih dulu melalui gol Mario Pasalic di babak pertama. PSG kemudian melakukan comeback dramatis di menit akhir. Marquinhos menyamakan kedudukan pada menit ke-90, sebelum Eric Maxim Choupo-Moting mencetak gol kemenangan di injury time.

Kemenangan tersebut menjadi titik balik bagi PSG, menandai keseriusan mereka dalam berburu gelar Liga Champions yang akhirnya berbuah manis pada musim berikutnya. Bagi Atalanta, meski kalah, performa mereka di laga tersebut mendapat banyak pujian karena tampil berani melawan raksasa Prancis.


Statistik Head-to-Head dan Rekor Melawan Klub Italia

Secara keseluruhan, PSG memiliki rekor apik saat menghadapi klub Italia. Dalam 12 pertandingan terakhir, Les Parisiens hanya menelan satu kekalahan. Rinciannya: menang lima kali, imbang enam kali, dan kalah sekali. Rekor ini menunjukkan bahwa PSG cukup percaya diri melawan tim-tim dari Serie A.

Musim lalu, PSG bahkan memecahkan rekor dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final Liga Champions. Margin kemenangan tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah partai final kompetisi elit Eropa.

Sementara itu, Atalanta juga memiliki catatan baik melawan klub Prancis. Dari lima pertemuan terakhir, mereka hanya sekali kalah—dan itu melawan PSG pada 2020. Sisanya, mereka meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang. Dalam laga tandang di tanah Prancis, Atalanta selalu mampu mencuri hasil positif dengan dua kali imbang 1-1.


PSG: Status Juara Bertahan dan Misi Back-to-Back

Musim ini menjadi partisipasi ke-18 PSG di Liga Champions, sekaligus ke-13 beruntun sejak musim 2012/13. Mereka belum pernah absen dari fase gugur selama 12 musim terakhir, sebuah konsistensi yang jarang dimiliki klub-klub lain.

Di bawah arahan Luis Enrique, PSG menjalani perjalanan luar biasa musim lalu. Meski sempat terseok di fase liga dan finis di posisi ke-15 (menang 4, imbang 1, kalah 3), mereka bangkit di babak gugur. Brest dilumat 10-0 secara agregat, Liverpool disingkirkan lewat adu penalti (1-1, penalti 4-1), Aston Villa dikalahkan 5-4, dan Arsenal ditumbangkan 3-1 di semifinal. Puncaknya, PSG menghancurkan Inter Milan 5-0 di final Munich, kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.

Keberhasilan itu membuat PSG menjadi klub Prancis kedua yang mengangkat trofi Liga Champions setelah Marseille (1993). Tidak hanya itu, awal musim ini PSG juga menambahkan koleksi trofi dengan merebut UEFA Super Cup untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, setelah menundukkan Tottenham lewat adu penalti 4-3.


Atalanta: Era Baru di Bawah Ivan Juric

Atalanta kembali ke Liga Champions untuk kelima kalinya sejak 2019—sebuah pencapaian luar biasa untuk klub yang sebelumnya jarang tampil di panggung besar Eropa. Musim lalu, mereka finis di posisi kesembilan fase liga (menang 4, imbang 3, kalah 1) namun harus tersingkir lebih awal setelah kalah agregat 2-5 dari Club Brugge di play-off babak gugur.

Musim panas 2025 membawa perubahan besar di Bergamo. Gian Piero Gasperini, arsitek kebangkitan Atalanta sejak 2016, memutuskan mundur. Ivan Juric, mantan pelatih Torino, ditunjuk untuk memimpin tim. Juric diharapkan dapat mempertahankan identitas menyerang khas La Dea sambil memperkuat lini pertahanan agar lebih solid di Eropa.

Statistik mendukung optimisme Atalanta. Mereka hanya kalah sekali dari 14 laga terakhir di fase grup/fase liga kompetisi Eropa (menang 8, imbang 5). Di laga tandang, mereka bahkan tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir (menang 5, imbang 3). Produktivitas gol juga menjadi senjata utama: Atalanta berhasil mencetak gol dalam 21 dari 23 laga Eropa terakhir mereka, termasuk 15 laga tandang beruntun.


Analisis Kekuatan Kedua Tim

PSG memiliki lini serang bertabur bintang dan mental juara yang teruji. Luis Enrique kemungkinan akan tetap mengandalkan gaya bermain menyerang berbasis penguasaan bola. Pemain-pemain seperti Kylian Mbappé dan penyerang anyar klub diyakini siap menjadi ancaman utama bagi pertahanan Atalanta. Lini tengah PSG juga solid, dengan kombinasi kreativitas dan kekuatan fisik.

Atalanta, di sisi lain, masih mengusung filosofi sepak bola menyerang yang agresif. Juric kemungkinan akan tetap menggunakan formasi tiga bek khas La Dea, sambil memanfaatkan kecepatan pemain sayap dan kecerdikan gelandang mereka. Kelebihan Atalanta adalah kemampuan mereka memanfaatkan celah di pertahanan lawan dengan serangan balik cepat dan kombinasi passing yang rapi.


Faktor Kunci Pertandingan

  1. Mental Juara PSG: Setelah menjuarai Liga Champions musim lalu, PSG memiliki pengalaman dan kepercayaan diri tinggi. Bermain di Parc des Princes akan menjadi keuntungan besar.
  2. Ketajaman Atalanta di Tandang: Rekor tak terkalahkan mereka di laga tandang Eropa membuat PSG harus ekstra waspada.
  3. Pertarungan Taktik Enrique vs Juric: Laga ini bukan hanya soal kualitas pemain, tetapi juga duel strategi antara dua pelatih dengan filosofi berbeda.
  4. Sejarah Pertemuan Dramatis: Kemenangan PSG di menit akhir pada 2020 pasti masih segar di ingatan Atalanta. Motivasi balas dendam bisa menjadi faktor tambahan.


Prediksi dan Harapan

PSG jelas lebih difavoritkan, mengingat status mereka sebagai juara bertahan dan kualitas skuad yang mumpuni. Namun, menganggap enteng Atalanta bisa menjadi kesalahan fatal. Tim Italia ini terbukti mampu merepotkan siapa saja, bahkan ketika tampil di kandang lawan.

Dengan kedua tim sama-sama memiliki lini serang tajam, laga ini berpotensi menghadirkan banyak gol. PSG diprediksi akan mencoba menguasai jalannya pertandingan sejak awal, sementara Atalanta akan menunggu momen tepat untuk melancarkan serangan balik cepat.

Hasil imbang dengan skor tinggi atau kemenangan tipis bagi PSG tampaknya menjadi skenario paling realistis. Namun, apapun hasilnya, duel ini dipastikan akan memanjakan penggemar sepak bola Eropa.


Kesimpulan

Pertarungan PSG vs Atalanta bukan hanya sekadar laga pembuka fase liga Liga Champions 2025/2026. Ini adalah ujian awal bagi PSG untuk mempertahankan gelar mereka, sekaligus kesempatan bagi Atalanta untuk memperkuat reputasi sebagai kuda hitam Eropa. Dengan sejarah pertemuan yang dramatis, statistik impresif, dan kekuatan masing-masing tim, duel di Parc des Princes ini dipastikan akan penuh drama dan kualitas tinggi.

Jangan lewatkan laga seru ini pada Kamis, 18 September 2025, pukul 02.00 WIB. Dan baca juga: Info Seputar Sepak Bola Internasional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %