3 Titik Lemah Real Madrid Terungkap Usai Kekalahan Telak dari Atletico Madrid

0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

Real Madrid mengalami malam yang sangat mengecewakan di pekan ke-7 La Liga 2025/2026, setelah dibantai dengan skor 2-5 oleh Atletico Madrid dalam Derby Madrid yang berlangsung di Stadion Metropolitano. Sabtu (27/9) malam WIB. Kekalahan ini tidak hanya menyakitkan dari segi skor, tetapi juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan nyata yang harus segera diperbaiki oleh Los Blancos.

Gol-gol kemenangan Atletico dicetak oleh Robin Le Normand, Alexander Sorloth, Julian Alvarez (dua gol), dan Antoine Griezmann. Sementara itu, Real Madrid hanya mampu membalas dengan dua gol dari Kylian Mbappe dan Arda Güler. Meskipun sebelumnya tampil impresif di awal musim, kekalahan ini menunjukkan bahwa Real Madrid masih memiliki masalah besar yang perlu diatasi.

1. Masalah Pertahanan Bola Mati yang Kronis

Salah satu kelemahan terbesar yang terlihat jelas dalam kekalahan ini adalah kerentanannya Real Madrid dalam menghadapi situasi bola mati. Dari lima gol yang bersarang ke gawang Thibaut Courtois, empat di antaranya berawal dari skema bola mati atau situasi yang terjadi setelahnya.

Keberhasilan Atletico memanfaatkan tendangan bebas, lemparan ke dalam, hingga penalti, menunjukkan betapa buruknya organisasi pertahanan Real Madrid. Setiap momen bola mati menjadi ancaman nyata bagi tim asuhan Xabi Alonso. Jika Los Blancos ingin kembali bersaing di level tertinggi, mereka harus segera memperbaiki kelemahan ini. Terutama dalam pertandingan besar yang menuntut konsentrasi tinggi di setiap detik.

2. Álvaro Carreras Gagal Menunjukkan Kualitas di Ujian Besar

Álvaro Carreras, bek kiri 22 tahun yang baru bergabung musim ini, tampil mengecewakan dalam pertandingan ini. Carreras, yang diberi tugas untuk mengatasi serangan di sisi kanan Atletico, kesulitan untuk mengatasi gerakan cepat Pablo Barrios dan sering kehilangan posisi.

Salah satu momen buruk terjadi saat Sorloth berhasil mencetak gol melalui sundulan setelah memanfaatkan kelemahan Carreras dalam mengantisipasi bola mati. Ketidakmampuan Carreras untuk menjaga posisi dengan baik di kotak penalti juga menjadi salah satu faktor yang membuat pertahanan Real Madrid mudah ditembus. Performa ini jelas menjadi catatan penting bagi Xabi Alonso. Mengingat Ferland Mendy yang sudah mulai pulih dan bisa menjadi opsi pengganti.

3. Jude Bellingham Tidak Memberikan Dampak yang Diharapkan

Kembalinya Jude Bellingham ke lini tengah Real Madrid setelah absen beberapa waktu sempat diharapkan bisa memberikan dorongan positif bagi tim. Namun, Bellingham lebih banyak terlibat dalam pekerjaan defensif ketimbang peran utama yang seharusnya dia jalani sebagai pengatur serangan.

Bellingham tercatat melakukan lima tekel—tertinggi di antara pemain-pemain lainnya—dan bahkan beberapa kali terpaksa turun ke kotak penalti untuk mencegah gawang Courtois kebobolan lebih banyak. Meski tampil solid di lini belakang, kontribusi Bellingham di lini serang sangat minim. Bagi Real Madrid, Bellingham seharusnya menjadi motor ofensif, bukan hanya seorang pemain yang lebih sering membantu pertahanan.

Apa yang Harus Dilakukan Real Madrid?

Kekalahan ini menjadi cermin bagi Real Madrid bahwa meskipun memiliki pemain-pemain bintang, mereka tetap memiliki kekurangan yang bisa dimanfaatkan lawan, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar. Untuk kembali ke jalur kemenangan, Real Madrid harus segera memperbaiki organisasi pertahanan, terutama dalam menghadapi bola mati. Selain itu, Xabi Alonso harus menemukan solusi untuk mengoptimalkan peran Jude Bellingham agar kontribusinya lebih terasa di lini serang, bukan hanya sekadar sebagai pelapis di lini pertahanan.

Real Madrid harus segera bangkit dari kekalahan ini jika ingin terus bersaing di puncak klasemen La Liga dan meraih trofi-trofi besar yang mereka incar. Baca juga, Informasi Lengkap Seputar Dunia Sepak Bola Internasional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %